Iklan Bos Aca Header Detail

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Dengan Bangkitkan UMKM

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Dengan Bangkitkan UMKM

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penanganan pandemi virus Corona di Indonesia terus membaik. Khususnya setelah penerapan PPKM Mikro pada 15 provinsi dan pelaksanaan program vaksinasi.

Hal itu terlihat dari tingkat kesembuhan dan kasus aktif yang lebih baik dibandingkan angka global. Kemudian, terjadi tren penurunan persentase kasus aktif dan tingkat kematian serta tren kenaikan persentase kesembuhan.

Jika kondisi dari sisi kesehatan menuju ke arah lebih baik, tentunya dari sisi ekonomi juga sudah memperlihatkan tanda-tanda pemulihan.

Misalnya, Purchasing Managers\' Index (PMI) Manufaktur yang terus berada di level ekspansif (53,2), realisasi investasi dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2020 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Beberapa lembaga internasional seperti Bank Dunia, OECD, ADB dan IMF memproyeksikan pertumbuhan Indonesia berada pada kisaran 4,4%-4,9% pada 2021 dan 4,8%-6,0% tahun depan.

Proyeksi ini sejalan dengan optimisme Pemerintah Indonesia yang memperkirakan perekonomian nasional tumbuh pada kisaran 4,5%-5,3% di 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tahun ini pemerintah yakin perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh dan penyebaran Covid-19 juga dapat ditekan.

“Hal ini didukung oleh Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terus didorong untuk memperkuat sisi daya beli (demand) dan produksi (supply),\" kata Airlangga dalam dialog spesial Indonesia Bicara, Membangkitkan Potensi UMKM secara virtual, di Jakarta, Kamis (1/4).

Selain terus menggulirkan program pendorong daya beli, program membantu sisi produksi juga terus diberikan.

Tak lupa, pemerintah juga akan mempercepat program vaksinasi massal, menguatkan implementasi UU Cipta Kerja, dan memperluas implementasi PPKM Mikro,” jelasnya.

Alokasi anggaran program PEN di 2021 sebesar Rp699,43 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan realiasi PEN tahun lalu sebesar Rp579,78 triliun.

Khusus untuk dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), telah dialokasikan anggaran PEN sebesar Rp184,83 triliun.

Anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan Korporasi diberikan melalui enam stimulus. Yaitu subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi ombal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, insentif pajak dan restrukturisasi kredit.

“Pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM, karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional. UMKM berkontribusi 61,1% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97% dari total angkatan kerja (116,9 juta tenaga kerja),” kata dia.

Airlangga melanjutkan, pandemi Covid-19 memang telah mengakibatkan sebagian UMKM menghadapi permasalahan.

Berdasar survei Kementerian Koperasi dan UKM kepada 195.099 UMKM, ditemukan 23,10% UMKM mengalami penurunan omzet usaha, 19,50% terhambat distribusi, dan 19,45% mengalami kendala permodalan.

Lalu, hasil survei ADB juga menunjukkan kondisi sama, yaitu 30,5% UMKM di Indonesia menghadapi penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6% UMKM tutup sementara.

“Salah satu langkah pemerintah membangkitkan kembali aktivitas ekonomi UMKM adalah dengan stimulus modal kerja melalui KUR dengan suku bunga murah dan tanpa agunan tambahan,” ungkapnya. (rls/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: